FC Barcelona menghadapi ujian mental di La Liga musim 2025/26 ketika mereka tertinggal 0–2 menghadapi Levante di laga tandang kedua. Namun, tim asuhan Hansi Flick menunjukkan mental baja dan kebangkitan impresif untuk menang 3–2, sebuah bukti ambisi mereka mempertahankan gelar.
BACA JUGA:
Prediksi Liga Spanyol
untuk panduan perkiraan hasil dan analisis kompetisi terkini!
Ringkasan Pertandingan
Barcelona tampil pincang di babak pertama. Levante unggul lebih dulu melalui gol Iván Romero menit ke-16, sebelum melipatgandakan keunggulan lewat penalti José Luis Morales di injury time babak pertama.
Memasuki babak kedua, Barcelona bangkit spektakuler:
Di menit ke-49, Pedri meluncurkan tembakan jarak jauh yang meluncur deras ke pojok gawang, menyalakan semangat tim.
Tiga menit berselang, Ferran Torres menyamakan skor dengan sundulan volley brilian dari umpan sudut Raphinha.
Dan di injury time (90+1′), Lamine Yamal melepas crossing yang unintentionally berbuah gol bunuh diri dari Elgezabal—menutup comeback dramatis Barcelona
Laga ini menjadi simbol determinasi tim juara sekaligus menjadi momentum psikologis penting dalam persaingan La Liga musim ini.
TONTON JUGA:
Saksikan sorotan spektakuler comeback ini di
Highlight Liga Spanyol
agar sensasi tendangan dan momen penentu tersaji secara visual!
Statistik Pertandingan
Statistik
Barcelona
Levante
Penguasaan Bola
82%
18%
Total Tembakan
26
8
Tembakan ke Gawang
10
5
Corner Kick
3
6
Taktik & Strategi
Analisis Pelatih & Formasi
Hansi Flick memasang skema 4-2-3-1 penuh penguasaan bola dan pressing agresif, tapi defensifnya cukup kocar‑kacir di babak pertama sehingga membuka ruang bagi serangan balik Levante.
Perubahan Babak Kedua
Masuknya kreativitas dan intensitas di lini serang menjadi pemecah kebuntuan:
Pedri diposisikan lebih bebas untuk menembak dari luar kotak,
Raphinha konsisten memberi ancaman lewat crossing,
Dan Yamal di sisi sayap merepotkan bek lewat akselerasi dan visi umpan.
Gaya Bermain
Barcelona menekan balik dengan agresif dan transisi cepat. Kedalaman skuad Flick dan kemampuan adaptasi menjadi kunci untuk membalikkan momentum di babak kedua.
Performa Pemain Kunci
Pedri – Emanasi kepemimpinan dengan gol luar biasa dari luar kotak, sekaligus MVP di lapangan atas akurasi passing dan kontribusi meski sempat terseok.
Ferran Torres – Penyeimbang instan dengan sundulan keras dan sempurna pasca set-piece, memperlihatkan ketajaman striker modern.
Lamine Yamal – Wow! Asis krusial dari sisi sayap di masa injury time yang berujung gol kemenangan, menegaskan statusnya sebagai talenta fenomenal.
José Luis Morales & Iván Romero – Keduanya menjadi mimpi buruk di babak pertama: Romero eksekusi dingin solo run, Morales tenang dari titik penalti.
Hansi Flick – Arsitek comeback, yang dengan tegas mengubah mental dan taktik di jeda, menjadi katalis kemenangan
BACA JUGA: Profile Tim Barcelona dan Levante untuk informasi lebih lengkap soal kedalaman skuad dan gaya permainan.
Kesimpulan & Penutup
Barcelona menegaskan diri sebagai raja comeback—menyusul kemenangan kedua secara berurutan di La Liga. Laga ini:
Menyuntik semangat tinggi dalam perburuan gelar.
Memaksa rival untuk memperkirakan Barcelona sebagai pemimpin mental di liga.
Memberi pelajaran kepada Levante soal memanen hasil dari dua gol awal: dominasi belum cukup bila disiplin tak terjaga.
Dampak Klasemen & Mentalitas
Barcelona kembali ke puncak klasemen dengan dua kemenangan penuh, semakin menegaskan niat mereka mempertahankan gelar.
Levante pulang dengan kepala tegak—meski gagal menang, performa menantang yang mereka tunjukkan menunjukkan ambisi keras sebagai tim promosi yang tidak mudah tunduk.
Kemenangan dramatis ini menunjukkan bahwa karakter juara bukan hanya soal skill, tapi juga mentalitas dan kebersamaan—di tangan Hansi Flick, Barcelona telah membuktikannya dengan megah.